Selasa, 23 September 2008

Bandung Tempoe Doeloe

Beberapa bulan yang lalu waktu jalan-jalan ke Bandung nemu seri kartu pos ini di Gramedia Bandung, foto-foto hitam putih Bandung tempo dulu. Karena diiming-imingi tulisan 'edisi terbatas' di amplopnya, langsung deh beli. Impulse shopper banget yak? :D...

Tapi kalau ngeliat isinya ga nyesel kok, karena kualitas fotonya sangat bagus ( foto jadul tapi lensa yang dipakai tajem banget bow). Foto-foto yang mendokumentasi suasana kota Bandung di masa lalu. Ah, jadi sedih. Bandung yang masih cantik dan masih layak menyandang predikat Paris van Java. Beda banget sama Bandung sekarang yang alih-alih jadi kota kembang tapi malahan berubah jadi kota sampah, kota mall dan FO :(. Hiks...

Anyway, awalnya kartu pos ini rencananya mau aku bingkai untuk hiasan dinding,........tapi ternyata dinding di rumah ga ada yang kosong....hahahaha. Terlalu semangat ngehias rumah sih! Jadi sementara kartu pos-kartu pos ini masih tersimpan rapih di amplopnya deh.

Karena ga bisa dipamerin di rumah, yo wis, dipamerin di blog aja ya....:)

Last but not least, there's a way to be good again. Udah pada tandatangan petisi 'Save Babakan Siliwangi' belum? Yok kita selamatin Bandung....

Asia Afrika
Jalan Asia Afrika di masa keemasannya. Dulu arah lalu lintas di jalan ini memungkinkan pengendara mobil untuk menikmati hotel Savoy Homann dari sudut terbaiknya. Tapi sekarang arah lalu lintasnya jadi berbalik arah dan kita harus menengok ke belakang kalau mau memandang sudut lengkung Homann.

Alun-alun
Alun-alun di masa populasi masyarakat Bandung masih sesuai dengan kapasitasnya. Beda banget sama sekarang dimana daerah ini selalu macet, crowded, ga teratur, apalagi setelah pembangunan masjid agung yang baru.

Gedung Merdeka
Bikers melewati Gedung Merdeka yang legendaris. Mungkin harus dipopulerkan gerakan 'Bike to Work' di Bandung supaya Bandung bisa sembuh lagi?

Braga
Populair, Braga, dari dulu sampai sekarang selalu jadi tempat favorit pasangan-pasangan buat foto-foto ya....:D

Pasar Baru
Pasar Baru dengan parkiran sepedanya. Kalau sekarang mah disini bukan sepeda yang parkir, tapi angkot-angkot yang ngetem :D....

I wish I could turn back time.......................

Senin, 22 September 2008

Decorating Your Home With Instructables

Kalau lagi ga ada ide *masih ngumpulin nyawa yang kabur di weekend kemarin :D* atau lagi bete, mending jalan-jalan ke instructables aja hyuuuk....Hari jadi menyenangkan banget!

~ Flagman Table ~
Sssssh...*tengok kiri kanan*, ada rambu-rambu yang bisa dicolong ga ya? Hihihi..

~ Cardboard Chair 101 ~
Everything you need to know about making chair from carboards.


~ Smashed Mutant Octopus Book 'Shelves'~

Pink-nya ga banget, tapi idenya asik buat yang butuh 'rak' buku murah meriah, cepat dan hemat tempat.

~Sign Chair~
Kereeeeen! Dan katanya *surprisingly* enak didudukin juga loh...





Rabu, 17 September 2008

The Art Of Display by Benita Larsson

Another cool tips from Benita Larsson. Did I tell you before that she's rock?

After her ultimate 10 Orginizing Tips, now she's back with some tricks about displaying items on the shelves. And since she's a visual merchandiser, she's definitely competent for that ;).

Thank you Benita, what would we do without you?

Selasa, 16 September 2008

Test Tube Kid From Small Object

Siapa yang bilang boneka lucu dari jepitan baju plus test tube ini ga lucu? Hayoh angkat tangan! Pastinya ga ada deh...

Boneka bikinan Sarah Neuburger ini dibuat sebanyak 50 biji khusus untuk para 'student of the month' di Reform School, Los Angeles. Setiap bonekanya pakai ransel yang dijahit sendiri dengan motif yang berbeda-beda pula.

Ibu yang satu ini emang crafty bangeeeeeuud...Blognya penuh barang-barang lucu dan berbagai macam tutorial menarik. I envy your talent girl :) !

Senin, 15 September 2008

Leaf Alphabet


I looooove dry leaves!

Biasanya kalau nemu daun kering atau bunga yang bentuknya unik, aku bakal simpan di antara buku-buku tebal sampai gepeng dan kelopaknya jadi transparan kaya kertas. Tapi biasanya habis itu malah kebingungan....Mau diapain ya daun-daunan ini? Untungnya nemu DIY tips dari Martha Stewart ini. So now I know!

Bali Bamboo Inspiration

Kalau ada material yang seharusnya paling banyak digunakan di bangunan-bangunan di Indonesia, material itu adalah bambu. Mudah didapat, murah, dan terbarui *atau bahasa kerennya: renewable*. Kurang apalagi coba?

Sayangnya, kebanyakan dari kita udah mengidentikkan bambu dengan rumah-rumah bilik di kampung, jadi ragu-ragu untuk pakai material bambu untuk membangun rumah *kecuali buat steiger*. Karena identik dengan gaya kampungan, kebanyakan orang lebih memilih rumah-rumah mewah bergaya telenovela yang sayangnya belum tentu cocok dengan kondisi iklim tropis Indonesia. Curse those real estate developers!

Padahal bambu bisa dibikin keren loh. Di Bali, ada seorang ekspatriat yang terkenal karena kegilaanya terhadap bambu, namanya John Hardy. Baru-baru ini John Hardy mendirikan sekolah berjudul "Kul kul Greenschool" yang konon katanya seluruh bangunannya dibuat dari bambu. Sayang aku belum bisa menyusup ke sana. Padahal kan.....ehm...tetanggaan....hehehe....Semoga bisa ke sana dalam waktu dekat ya!

Tapi ga cuma John Hardy kok yang punya ide keren soal bambu. Masih banyak contoh-contoh penggunaan material bambu yang mungkin bisa dijadiin inspirasi kalau mau ngebangun rumah nanti. Ini beberapa di antaranya:
  • Kediaman pribadi, Ubud

  • Ubud Botanical Garden

  • Kediaman pribadi, Ubud

  • Alila Hotel, Ubud

  • Kayu Manis Villa, Nusa Dua






Keren kan? So let's go green with bamboo!

Ubud Botanical Garden pic by m'pri

Minggu, 14 September 2008

Fuschia

Pertama kali liat tanaman ini di Bedugul, langsung deh jatuh cinta....Bentuknya manis bangeeet, kaya peri-peri kecil bergelantungan di pohon. Waktu di Bedugul, ada dua kombinasi warna tanaman fuschia, fuschia-ungu sama fuschia-putih. Dua-duanya cantik dan ngegemesin....

Sayangnya, karena tanaman ini aslinya adalah tanaman tropis, jadi begitu sampai di rumah, beberapa minggu kemudian jadi kuyus-kuyus dan lama-lama mati....:'(. Mungkin kepanasan kali ya....

Padahal kalau subur bentuknya bisa kaya gini nih, kaya cewe-cewe di telenovela Little Missy yang roknya ngegelembung gitu....:D

Setelah googling sini-sana, akhirnya aku dapet beberapa tips perawatan supaya tanaman fuschia di rumah yang baru dibeli beberapa minggu yang lalu ini ga mati lagi kaya yang dulu-dulu:
  • Yang pasti, selamatkan dari kelinci-kelinci rakus di rumah. Emang enak ya bunga fuschia?
  • Siram teratur dua kali sehari. Karena katanya tanaman fuschia butuh banyak air untuk memroduksi bunga-bunganya.
  • Simpan di area teduh. Sebelumnya tanaman ini disimpan di teras depan, mungkin emang kepanasan dan ga kuat dengan crong-nya matahari Bali. Sekarang aku simpan di dalam rumah aja. Hopefully, those fairies in full skirts will come in the next few weeks :).

Sabtu, 06 September 2008

What's on Your Work Table?

Setuju siiih sama artikel di Zen Habits yang bilang kalau meja kerja yang bersih akan meningkatkan produktifitas. Tapi.....sssssh jangan bilang siapa-siapa ya... I have this hoarding compulsive problem! Sukaaaa banget ngumpulin sampah-sampah dan ga tega buat ngebuangnya. Ini penyakit bukan seh?

Dari kiri atas searah jarum jam :
  • Tegel keramik putih 20x20 sebenernya peninggalan dari si empunya rumah. Mungkin waktu pasang lantai tegelnya kelebihan. Kalau tegel ini dipindah dari meja kerjaku, aku pasti bakal cari-cari.

    Biar jelek, tapi tegel ini multifungsi loh. Bisa buat tatakan minuman panas, alas potong kalau lagi bikin maket, dan.....karena warnanya putih, bisa buat pengganti kertas juga ; kotret itungan-itungan ga penting ( ceritanya mau agak pinter ga mau pake kalkulator ), daftar barang yang mau dibeli di supermarket, to-do lists dan lainnya. Hebat kan?
  • Entah kenapa, ga pernah nemu kontainer stationary di toko yang cocok. Kekecilan lah, kegedean lah, ketinggian, warnanya jelek, modelnya ga suka dan sebagainya. Akhirnya daripada meja kerja berantakan karena sibuk cari kontainer pensil yang cocok, mending pakai kotak lensa ini aja deh.....dan ternyata ukurannya pas banget! Jadi sekarang ga usah bingung cari tempat pensil lagi deh....Itung-itung sebagai tribute juga buat salah satu lensa favoritku :D.

  • Biarpun jarak dari meja kerja ke tempat sampah terdekat ga lebih dari 3 meter, tapi rasanya males deh buat bolak-balik, apalagi cuma buat buang sampah yang kecil-kecil. Pantesan nambah gendut, Neng! Dasar pemalas!

    Ugh biarin, lagian ada karton bekas ini kok. Dulu aku pernah beli garam laut yang dikemas bagus banget, pakai kotak karton coklat yang lucu dan bikin aku ga tega buat ngebuangnya. Akhirnya si kotak itu emang ga pernah dibuang, badannya dipakai untuk tempat uang receh sisa kembalian, dan tutupnya untuk tempat sampah sementara di meja kerjaku ini.

  • Awalnya, sisa potongan plastik tebal ini bikin aku bingung. Kalau disimpan ngabisin tempat, tapi dibuang juga sayang. Akhirnya aku potong kecil-kecil dan ditempel di depan meja kerja untuk pengganti post-it ( pake sejenis permen karet tapi ga bisa dimakan dan khusus buat nempel kertas - merk Faber Castell ). Prinsipnya sih kaya white board kecil gitu loh. Lumayan kan buat ngehemat post-it :D.
Beres-beres meja ? Hmmmmmmmmmmmmm.............

Kamis, 04 September 2008

10 Tips Untuk Rumah Bebas Berantakan

Unclutter punya 10 tips untuk membuat rumah bebas berantakan dalam waktu kurang dari 10 menit saja.

1. Make your bed each morning. --> Making my bed is one of the first things I do every morning. It's really quick and can make your house looks 70% tidier than before :D.

2. Throw away the newspaper each night, even if you haven’t read it yet. --> I don't subscribe on any newspapers, I read everything online or watch it on TV. Simplify my life and save money.

3. Follow the “one-minute rule” – push yourself to do any chore that takes less than one minute. Throw away the junk mail, close the cabinet door, put your dirty socks in the hamper, hang up your wet towel. ---> Hohoho....hubby you better read this one! :D

4. Identify an organization or person to whom you can give things you no longer need – it’s much easier to get rid of unneeded stuff if you can envision someone else getting good use from them. Also, figure out a place to store those things until you hand them over. We have a special shelf for books that we’re taking to the Housing Works thrift store. When the shelf is full, we drop off the books. ---> This is a really great tips, my rule is : easy come, easy go. Every time I shop ( especially clothes ), means that there have to be old things to donate. Again, it really simplify my life.

5. Pause for a moment before you “store” something. Storing something means you don’t intend to use it much. Other than holiday decorations and seasonal clothes, you should strive to “store” as little as possible. ---> Especially for 36 type rent house where storage is an issue!

6. Beware of freebies. Never accept anything free, unless you’re thrilled with it. A mug, a tote bag, a hand-me-down toy, the lamp from your mother-in-law—if you don’t need it, don’t take it. ---> Freebies are attempting, but ask yourself whether you really need it. I even refuse to bring home some brochures or free catalouges if I know I wouldn't interest to the products.

7. Get rid of things if they break. When I went through our apartment, I was astonished by how many things I’d kept even though they didn’t work. ---> Hmmmmmm.....For me broken things are even more attempting than freebies! Hahahaha....I always think that I can fix it one day or upcycling it into something new, yet they're still there in my storage and forgotten :D.

8. Don’t keep any piece of paper unless you know that you actually need it. I have a friend who, for years, carefully filed away the stubs when she paid her gas bill. “Why?” I asked, mystified. “I have no idea,” she said. Along the same lines, don’t keep anything that would quickly become dated—like travel information. Remember the internet! If you can easily find information online, you don’t need to keep a hard copy. ---> See what I told ya.

9. Hang up your coat. ---> This is tropical island, I don't wear coat, thank you.

10. Before you go to bed, take five minutes to do an “evening tidy-up.” Don’t tackle anything ambitious, but just stack up the magazines, put your shoes away, shove the chairs into place, etc. Just a few minutes of tidying can make your house look a lot better, and it’s a calming thing to do before going to sleep. Plus it makes the morning nicer. ---> Oh yes. Even better if you clean all the dishes before you go to bed. Embracing morning with a shiny sink really makes your morning brighter.

One Pretty Thing



Senaaaaaaaaang.....Kenapa? Karena aku baru nemu blog asik tentang DIY.

Ibu ini dengan rajinnya selalu meng-update blognya dengan bermacam-macam link tentang DIY. Mam, you make my life much more easier ! :)

Mmmmm....pengen coba bikin yang mana ya?

....hiasan dinding ini...

....atau polaroid on string....

....atau jepitan serbet ini?


Pengen coba semmmmuah!

Selasa, 02 September 2008

Framing It

Salah satu prinsip home decoration yang aku suka :

'Breaking rules is part of the fun!'

Beli yang aku suka, campur sana campur sini, dan jadilah.

Salah satu cara paling gampang untuk bikin rumah ga kelihatan kosong pastinya dengan pasang pajangan di dinding, apakah itu lukisan, foto, kerajinan atau pajangan lainnya. Untuk urusan pajangan dinding, khususnya bingkai, selalu bikin aku laper mata. Psssst, penyakit 'ga tahan pengen beli bingkai kalau lagi jalan-jalan' ini udah ada sejak kelas 6 SD kali....:)

Dinding-dinding di rumah selalu jadi media percobaan untuk mencoba berbagai macam cara memajang bingkai-bingkai hasil hunting itu. Untung rumahku ukurannya kecil, bidang dinding yang ada juga terbatas, jadi mau ga mau harus bisa nge-rem hasrat hati untuk selalu belanja berbagai macam bingkai atau lukisan :D.

Bingkai ukiran kayu ijo-putih ini udah berdebu banget waktu aku lihat di workshop pengrajinnya. Tapi justru debunya itu yang bikin aku tambah suka. Vintage-vintage gimana gitu....

'Pak, pak, daripada disini berdebu, mending saya beli murah aja ya...hehehe.'

Karena modelnya sudah sangat 'berbicara', jadi aku langsung pasang di dinding kamar tidur tanpa tambahan apa-apa lagi untuk dibingkai kecuali pasangan Korea mungil ini. Jang Gem dan pasangannya. That's all.
_____________________________________________________

Cerita bingkai yang ini juga ga terlalu beda sama cerita sebelumnya. Tersembunyi, berdebu, dan ga menarik banget....But I want it!

Rencana sebelumnya ada foto hitam putih yang pengen aku bingkai dengan ini. Tapi berarti aku harus pasang kaca di bingkai ini. Kayanya kalau ada kacanya, penampilannya jadi ga selucu sebelumnya deh.

Akhirnya rencananya berubah jadi rencana B: pasang langsung di dinding tanpa kaca. Kebetulan aku juga punya tempat dupa berbentuk kerang yang udah lama teronggok begitu aja karena ga tau mau dipakai apa. Duuuh, pakai buat bakar dupa dooong. Itu dia masalahnya, aku beli karena suka bentuknya, tapi aku ga suka bau dupa.

Hmmm....Coba ah tempel ke dinding. Nempelnya pake perekat khusus yang bentuknya mirip permen karet, lumayan kuat tapi bisa ga berbekas kalau dicopot -bisa dicari di bagian stationary toko buku -. Tempat dupa plus bingkai antik, voila!

_____________________________________________________



Pamer ah, rak buku ini self-made juga loh! Ngerjainnya berdua bareng M'pri, ngorbanin waktu tidur siang selama 3 kali weekend :D.

Bingkai keriting warna perak di kiri bawah itu hadiah pernikahan dari temanku di Malaysia. Selama berbulan-bulan cuma disimpan di dalam lemari karena aku bingung mengakalinya supaya M'pri ga protes begitu aku pajang di rumah. Maklum deh, dia agak alergi sama barang-barang yang bling-bling gitu.

Baru aku pegang sambil diamat-amati, M'pri yang baru pulang langsung main tuduh:

'Jangan bilang tadi habis beli frame itu!!!!!!!!!!!!!!!!!'

Apa siiiiih???? Sibuk kau....

Setelah dipikir-pikir, tanpa 'isi' apa-apa lagi, bingkai ini udah sangat 'berbicara' *bangeeud*. Jadi aku lepas kaca dan MDF belakangnya, terus aku simpan begitu aja di rak buku. Tambahin beberapa pajangan untuk foreground, dan....

....sampai sekarang ga ada protes dari M'pri tuh....hihihi.

Selain laper mata kalau ngeliat bingkai, aku juga selalu laper mata kalau ngeliat batik. Apalagi motif mega mendung Cirebonan. Aiiiiih suka suka suka!

Pengennya sih beli satu lembar untuk dipajang di rumah, tapi batik mega mendung yang aku suka harganya mahaaaaaal deh. Ga jadi deh...

....sampai suatu hari jalan-jalan ke toko buku Periplus dan ngeliat ada turis Jepang yang lagi beli kertas kado motif batik mega mendung!

'Mas, saya mau yang kaya gitu juga!'

Harganya cuma 6 ribu perak, dan kebetulan aku baru beli bingkai kayu seharga 10 ribu saja. Gunting dan pajang. Akhirnya ada motif mega mendung di rumahku....