Kamis, 28 Agustus 2008

Welcome To My Living Room

Sebenernya, rumahku terlalu kecil untuk punya living room khusus. Yang ada cuma satu ruang serbaguna yang merangkap ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, sama dapur...weleh weleh.

Beberapa bulan yang lalu aku kepikiran untuk mempercantik ruang serba guna ini. Biar kecil, tapi musti enak diliat dong biar ga malu-maluin kalau ada tamu. Berhubung budget terbatas dan rumah kontrakan *ga mau rugi ngeluarin uang banyak buat ngebagusin rumah orang* jadi rencana proyeknya kaya gini :

  • Cat ulang dinding.

    Pake cat tembok yang murah aja. Waktu itu beli cat merk Djarum *iya emang kaya merk rokok*yang harganya cuma 30 rb/5kg.

    Sebenernya aku pengen pilih warna cappucino, tapi ga ada merk cat seharga 30 rb-an yang punya range warna itu. Adanya cuma merk Dulux atau Mowilex yang harganya 3x lipatnya...Hmmm, no no no. With limited budget you can't have many option indeed :( . Yo wis, warna yang ini juga lumayan kok, kalau ga salah namanya 'Plum'.

    Masalahnya, cat murah juga identik dengan murahan alias daya tutupnya ga terlalu bagus. Untuk ngakalinnya, aku buat motif yang ga rata sekalian. Dikombinasiin sama cat putih *yang juga ga kalah murah hahaha* dan diteplok-teplok ke dinding pakai spons pencuci mobil.

    Jadinya lumayan juga, seengganya dinding yang plesterannya ga rata dipadu cat yang daya tutupnya ga rata juga jadi agak terkamuflase dan *katanya* mirip kaya wallpaper.

  • Bikin floating shelves. Oh I loooove floating shelves!!

    Tutorialnya ada disini. Ga susah kok, cuma butuh kekuatan dan kestabilan tangan waktu ngegergaji aja.

    Ngomong-ngomong ada cerita konyol di balik pembuatan floating shelves ini. Waktu M'pri tau aku ngecat rak-nya dengan warna item, dia dengan yakinnya bilang,

    "Coba digosok pake kemiri deh, pasti itemnya bakal lebih kinclong".

    Hmmm...ide yang menarik, coba ah!

    Setelah digosok, emang sih hitamnya jadi lebih hitam, lebih mengkilap lagi...Asik asik! Tapiiii.....Masalahnya baru muncul beberapa hari kemudian setelah raknya terpasang di dinding. Koook...koook berdebu sekali sih, debunya sampai hampir nutupin seluruh permukaan raknya gini?

    Eeh...usut punya usut ternyata itu bukan debu sodara-sodara, tapi JAMUR!
    Aaaaaaaargh!!!!

    Nyebelinnya, ini jamur ga mau ilang-ilang biarpun udah direndem pake bayclin, disiram alkohol dan berkali-kali dicat ulang. Paling segala macam ramuan itu cuma tahan satu atau dua mingg, dan si jamur bakal muncul lagi. Aku blom nyoba kalpanax atau daktarin sih...do you think they might work?

    So the conclusion, People: candlenut for food, delicious...For hair, beautiful...But never ever polish your furniture by this thing, NEVER !

  • Atur koleksi hasil hunting di atas rak.

    Tinggal finishing touch-nya.

    Aku paling suka menyenderkan lukisan ke dinding. Kaya gini nih , ta daaaa....



    Not bad for a beginner, huh ? ;)
  • Tidak ada komentar: