Kamis, 09 Oktober 2008
Oleh-oleh Dari Bandung - Frame Mat Batik di Kartika Sari
Bukan pisang molen, brownies atau cheese roll sih *itu semua udah disimpan dengan aman di perutku hwahwahwa*....Ini aja yah, tips dekorasi yang lucu banget : frame mat batik!
Tau kan frame mat? Itu loh biasanya di setiap bingkai ada lagi bingkai dalamnya yang biasanya dibuat dari material mounting board, karton atau kanvas. Kalau biasanya frame mat ga bermotif atau polos, di Kartika Sari agak sedikit beda karena disini frame mat-nya bermotif batik. Nice!
Gambar yang dibingkai disini adalah foto-foto sephia yang mendokumentasikan aktivitas perempuan-perempuan jaman dulu. Kalau aku mungkin akan pilih gambar-gambar atau hiasan yang lebih sederhana supaya frame mat batiknya bisa lebih menonjol.....IMHO :).
Selain foto-foto jadul tadi, ada juga poster-poster yang juga bertema jadul tapi di-layout secara lebih modern. Hmmmm menarik.....
Tikus Dilarang Masuk
Ceritanya baru pulang dari mudik dua hari yang lalu....Kangeeen deh sama rumah. Eits, biarpun rumah kontrakan, tapi selalu kangen dooong :D.
Nyebelinnya, karena lama ditinggal kondisi rumah jadi kurang terkontrol. Tadi malem waktu lagi lembur ngejar deadline *ho-oh baru pulang langsung ditunggu deadline aja*, tiba-tiba ada tamu ga diundang - seekor tikus jelek - masuk ke dalam rumah. Iiiiiiiiiiiiiiiiiiks!!!! Jijiiiiik!
Bener deh, kalau untuk urusan tikus aku ga ada kompromi. Biarin rumah kecil dan jelek yang penting bersih dan bebas tikus. Mice, stay away!!
Udah dua kali tikus masuk ke dalam rumah selama aku tinggal disini. Uuuugh ngerasa kecolongan banget deh! Biasanya kalau kaya gitu hal yang pertama harus dilakuin adalah cek apakah ada lubang kecil yang ga terdeteksi sebelumnya. Dan ternyata bener! Ada lubang ventilasi yang terbuka sama plafon yang agak bolong karena dikrikitin. Nah kan! Untung cepet ketawan. Cukup satu malem aja deh ketemu sama binatang yang paling nyebelin ini.
Terus hari ini googling deh, cari tips-tips ampuh supaya tikus ga sampai tertarik untuk masuk ke dalam rumah lagi. Ini dia kumpulan tipsnya dari berbagai sumber :
+ Makanan
1. Bersihkan area di bawah kompor dan kulkas.
2. Meja dapur harus bersih dari makanan.
3. Jangan tinggalkan gelas berisi air semalaman di atas meja/ tempat terbuka.
4. Simpan makanan kering dan makanan hewan peliharaan di kontainer tertutup.
+ Indoor
1. Selalu jaga kerapihan ruangan terutama gudang dan tempat penyimpanan lainnya. Simpan barang-barang dalam lemari atau kontainer yang teratur untuk meminimalkan tempat persembunyian.
2. Untuk area yang sulit dijangkau, pilih material furniture dan material bangunan yang tahan gigitan.
3. Usahakan menggunakan sedikit mungkin area lantai. Susun furniture seperti rak buku dan lemari ke arah vertikal. Pilih furniture yang sedikit 'terangkat' dari lantai untuk memudahkan pembersihan.
4. Cek secara teratur apabila ada lubang-lubang kecil di dinding, langit-langit atau jendela. Biasanya setelah hujan atau angin kencang material menjadi lebih rapuh sehingga memungkinkan terbentuknya lubang.
+ Outdoor
1. Selalu pangkas tanaman secara teratur supaya tidak ada ruang-ruang yang tersembunyi
2. Buang tumpukan barang-barang rongsokan atau sisa material yang tidak terpakai.
Aku sih lebih suka mencegah daripada mengobati. Please deh, ga ada yang lebih jijik daripada ngeliat bangkai-bangkai tikus bertebaran karena racun atau lem. Yaiiiiks!!!!!
Rabu, 17 September 2008
The Art Of Display by Benita Larsson

After her ultimate 10 Orginizing Tips, now she's back with some tricks about displaying items on the shelves. And since she's a visual merchandiser, she's definitely competent for that ;).
Thank you Benita, what would we do without you?
Senin, 15 September 2008
Leaf Alphabet
Biasanya kalau nemu daun kering atau bunga yang bentuknya unik, aku bakal simpan di antara buku-buku tebal sampai gepeng dan kelopaknya jadi transparan kaya kertas. Tapi biasanya habis itu malah kebingungan....Mau diapain ya daun-daunan ini? Untungnya nemu DIY tips dari Martha Stewart ini. So now I know!
Sabtu, 06 September 2008
What's on Your Work Table?

- Tegel keramik putih 20x20 sebenernya peninggalan dari si empunya rumah. Mungkin waktu pasang lantai tegelnya kelebihan. Kalau tegel ini dipindah dari meja kerjaku, aku pasti bakal cari-cari.
Biar jelek, tapi tegel ini multifungsi loh. Bisa buat tatakan minuman panas, alas potong kalau lagi bikin maket, dan.....karena warnanya putih, bisa buat pengganti kertas juga ; kotret itungan-itungan ga penting ( ceritanya mau agak pinter ga mau pake kalkulator ), daftar barang yang mau dibeli di supermarket, to-do lists dan lainnya. Hebat kan?
- Entah kenapa, ga pernah nemu kontainer stationary di toko yang cocok. Kekecilan lah, kegedean lah, ketinggian, warnanya jelek, modelnya ga suka dan sebagainya. Akhirnya daripada meja kerja berantakan karena sibuk cari kontainer pensil yang cocok, mending pakai kotak lensa ini aja deh.....dan ternyata ukurannya pas banget! Jadi sekarang ga usah bingung cari tempat pensil lagi deh....Itung-itung sebagai tribute juga buat salah satu lensa favoritku :D.
- Biarpun jarak dari meja kerja ke tempat sampah terdekat ga lebih dari 3 meter, tapi rasanya males deh buat bolak-balik, apalagi cuma buat buang sampah yang kecil-kecil. Pantesan nambah gendut, Neng! Dasar pemalas!
Ugh biarin, lagian ada karton bekas ini kok. Dulu aku pernah beli garam laut yang dikemas bagus banget, pakai kotak karton coklat yang lucu dan bikin aku ga tega buat ngebuangnya. Akhirnya si kotak itu emang ga pernah dibuang, badannya dipakai untuk tempat uang receh sisa kembalian, dan tutupnya untuk tempat sampah sementara di meja kerjaku ini. - Awalnya, sisa potongan plastik tebal ini bikin aku bingung. Kalau disimpan ngabisin tempat, tapi dibuang juga sayang. Akhirnya aku potong kecil-kecil dan ditempel di depan meja kerja untuk pengganti post-it ( pake sejenis permen karet tapi ga bisa dimakan dan khusus buat nempel kertas - merk Faber Castell ). Prinsipnya sih kaya white board kecil gitu loh. Lumayan kan buat ngehemat post-it :D.
Kamis, 04 September 2008
10 Tips Untuk Rumah Bebas Berantakan
1. Make your bed each morning. --> Making my bed is one of the first things I do every morning. It's really quick and can make your house looks 70% tidier than before :D.
2. Throw away the newspaper each night, even if you haven’t read it yet. --> I don't subscribe on any newspapers, I read everything online or watch it on TV. Simplify my life and save money.
3. Follow the “one-minute rule” – push yourself to do any chore that takes less than one minute. Throw away the junk mail, close the cabinet door, put your dirty socks in the hamper, hang up your wet towel. ---> Hohoho....hubby you better read this one! :D
4. Identify an organization or person to whom you can give things you no longer need – it’s much easier to get rid of unneeded stuff if you can envision someone else getting good use from them. Also, figure out a place to store those things until you hand them over. We have a special shelf for books that we’re taking to the Housing Works thrift store. When the shelf is full, we drop off the books. ---> This is a really great tips, my rule is : easy come, easy go. Every time I shop ( especially clothes ), means that there have to be old things to donate. Again, it really simplify my life.
5. Pause for a moment before you “store” something. Storing something means you don’t intend to use it much. Other than holiday decorations and seasonal clothes, you should strive to “store” as little as possible. ---> Especially for 36 type rent house where storage is an issue!
6. Beware of freebies. Never accept anything free, unless you’re thrilled with it. A mug, a tote bag, a hand-me-down toy, the lamp from your mother-in-law—if you don’t need it, don’t take it. ---> Freebies are attempting, but ask yourself whether you really need it. I even refuse to bring home some brochures or free catalouges if I know I wouldn't interest to the products.
7. Get rid of things if they break. When I went through our apartment, I was astonished by how many things I’d kept even though they didn’t work. ---> Hmmmmmm.....For me broken things are even more attempting than freebies! Hahahaha....I always think that I can fix it one day or upcycling it into something new, yet they're still there in my storage and forgotten :D.
8. Don’t keep any piece of paper unless you know that you actually need it. I have a friend who, for years, carefully filed away the stubs when she paid her gas bill. “Why?” I asked, mystified. “I have no idea,” she said. Along the same lines, don’t keep anything that would quickly become dated—like travel information. Remember the internet! If you can easily find information online, you don’t need to keep a hard copy. ---> See what I told ya.
9. Hang up your coat. ---> This is tropical island, I don't wear coat, thank you.
10. Before you go to bed, take five minutes to do an “evening tidy-up.” Don’t tackle anything ambitious, but just stack up the magazines, put your shoes away, shove the chairs into place, etc. Just a few minutes of tidying can make your house look a lot better, and it’s a calming thing to do before going to sleep. Plus it makes the morning nicer. ---> Oh yes. Even better if you clean all the dishes before you go to bed. Embracing morning with a shiny sink really makes your morning brighter.
One Pretty Thing
Senaaaaaaaaang.....Kenapa? Karena aku baru nemu blog asik tentang DIY.
Ibu ini dengan rajinnya selalu meng-update blognya dengan bermacam-macam link tentang DIY. Mam, you make my life much more easier ! :)
Mmmmm....pengen coba bikin yang mana ya?
....hiasan dinding ini...
....atau polaroid on string....

....atau jepitan serbet ini?
Pengen coba semmmmuah!
Selasa, 02 September 2008
Framing It
'Breaking rules is part of the fun!'
Beli yang aku suka, campur sana campur sini, dan jadilah.
Salah satu cara paling gampang untuk bikin rumah ga kelihatan kosong pastinya dengan pasang pajangan di dinding, apakah itu lukisan, foto, kerajinan atau pajangan lainnya. Untuk urusan pajangan dinding, khususnya bingkai, selalu bikin aku laper mata. Psssst, penyakit 'ga tahan pengen beli bingkai kalau lagi jalan-jalan' ini udah ada sejak kelas 6 SD kali....:)
Dinding-dinding di rumah selalu jadi media percobaan untuk mencoba berbagai macam cara memajang bingkai-bingkai hasil hunting itu. Untung rumahku ukurannya kecil, bidang dinding yang ada juga terbatas, jadi mau ga mau harus bisa nge-rem hasrat hati untuk selalu belanja berbagai macam bingkai atau lukisan :D.

'Pak, pak, daripada disini berdebu, mending saya beli murah aja ya...hehehe.'
Karena modelnya sudah sangat 'berbicara', jadi aku langsung pasang di dinding kamar tidur tanpa tambahan apa-apa lagi untuk dibingkai kecuali pasangan Korea mungil ini. Jang Gem dan pasangannya. That's all.

Rencana sebelumnya ada foto hitam putih yang pengen aku bingkai dengan ini. Tapi berarti aku harus pasang kaca di bingkai ini. Kayanya kalau ada kacanya, penampilannya jadi ga selucu sebelumnya deh.
Akhirnya rencananya berubah jadi rencana B: pasang langsung di dinding tanpa kaca. Kebetulan aku juga punya tempat dupa berbentuk kerang yang udah lama teronggok begitu aja karena ga tau mau dipakai apa. Duuuh, pakai buat bakar dupa dooong. Itu dia masalahnya, aku beli karena suka bentuknya, tapi aku ga suka bau dupa.
Hmmm....Coba ah tempel ke dinding. Nempelnya pake perekat khusus yang bentuknya mirip permen karet, lumayan kuat tapi bisa ga berbekas kalau dicopot -bisa dicari di bagian stationary toko buku -. Tempat dupa plus bingkai antik, voila!

Pamer ah, rak buku ini self-made juga loh! Ngerjainnya berdua bareng M'pri, ngorbanin waktu tidur siang selama 3 kali weekend :D.
Bingkai keriting warna perak di kiri bawah itu hadiah pernikahan dari temanku di Malaysia. Selama berbulan-bulan cuma disimpan di dalam lemari karena aku bingung mengakalinya supaya M'pri ga protes begitu aku pajang di rumah. Maklum deh, dia agak alergi sama barang-barang yang bling-bling gitu.
Baru aku pegang sambil diamat-amati, M'pri yang baru pulang langsung main tuduh:
'Jangan bilang tadi habis beli frame itu!!!!!!!!!!!!!!!!!'
Apa siiiiih???? Sibuk kau....
Setelah dipikir-pikir, tanpa 'isi' apa-apa lagi, bingkai ini udah sangat 'berbicara' *bangeeud*. Jadi aku lepas kaca dan MDF belakangnya, terus aku simpan begitu aja di rak buku. Tambahin beberapa pajangan untuk foreground, dan....
....sampai sekarang ga ada protes dari M'pri tuh....hihihi.
Selain laper mata kalau ngeliat bingkai, aku juga selalu laper mata kalau ngeliat batik. Apalagi motif mega mendung Cirebonan. Aiiiiih suka suka suka!
Pengennya sih beli satu lembar untuk dipajang di rumah, tapi batik mega mendung yang aku suka harganya mahaaaaaal deh. Ga jadi deh...
....sampai suatu hari jalan-jalan ke toko buku Periplus dan ngeliat ada turis Jepang yang lagi beli kertas kado motif batik mega mendung!
'Mas, saya mau yang kaya gitu juga!'
Harganya cuma 6 ribu perak, dan kebetulan aku baru beli bingkai kayu seharga 10 ribu saja. Gunting dan pajang. Akhirnya ada motif mega mendung di rumahku....
Kamis, 28 Agustus 2008
Chez Larsson

Kayanya kalau semua orang se-crafty dan se-DIY kaya Ibu Benita ini arsitek, desain interior dan tukang ga bakal laku lagi :D. Ga cuma itu, ibu ini juga pantes dipanggil Mrs. Organize karena termasuk salah satu ibu rumah tangga yang sukses menata rumahnya untuk jadi selalu rapi kaya foto-foto di majalah ( ga aku banget deh :P ).
Untungnya beliau ga pelit dan mau berbagi ilmunya sama kita...
Top 10 Organizing Tips From Chez Larsson:Di blognya ada posting terbaru yang asik tentang proyek DIY membuat gantungan jemuran dan menyembunyikan kabel di dinding. Kewl!1) Edit, edit edit.
How many pots and pans actually fit on your stove at the same time?
How many clear vases can be filled with flowers at one time? Many if you have a cutting garden, not so many if you live in a small city apartment.
How many (if any) ugly pens you got for free do you need?
How many T-shirts do you need to save for your next paint job? My husband Martin claims many and he never picks up a paint brush. I say one and I’m the one who does all the painting around the house…
I constantly edit my belongings.2) Let it go.
I always keep a row of grocery bags in the garage designated for stuff I want to get rid of. One goes to the local charity shop, one goes to my son’s younger cousins, one goes to recycling. When one bag is full I bring it to wherever it’s intended. I love it when all the bags are gone!3) It’s only “stuff”.
You probably won’t regret what you’ve edited out. Considering the masses of stuff I constantly get rid of all the time I can only remember two things I’ve regretted. A few old letters I wish I’d kept and quite recently an Alvar Aalto Savoy vase which had a corner chipped off. I saw someone on AT cast a cement door stopper in one and wish I’d saved mine… But then again I have another one with a tiny chip so…5) One in - one out
When getting something new get rid of something old. I really do. If I get a new pot for the kitchen I check the cabinet so see if an old one can go and if not I get something from another cabinet and toss that.6) Own what you love.
Just because somebody you love gave you something doesn’t mean you have to display it or, in my case, even keep it if it’s not to your taste. I’m ruthless about this and feel it’s much better to pass it on to someone who will appreciate it more or to someplace that can use it. I can honestly say that in my house we only have things we really like. Martin doesn’t always agree with all of my things and I may not always agree on all of his but at least someone in our household loves it.7) Buy storage in bulk.
For a streamlined, less cluttered look get lots of the same boxes in one color. I spend a bit of money here and get all the same boxes from IKEA. My favourites are white cardboard Kassett boxes for upstairs and clear plastic Flaj boxes for the storage room and garage. They are really inexpensive but when you get lots it amounts to a bit of money. I must have about 25 Kassett and 40 Flaj by now… I print the labels on my printer for neatness.8) Corral your Clutter.
To avoid day-to-day clutter I keep containers in clutter prone places where I corral all things trailing about. There’s a green glass container by the front door where I put keys, cell phones, coins, buss passes, lost (and found) buttons, sun glasses etc. In the home office area there’s another one for desk related things like paper clips, eraser, push pins, business cards and other stuff laying about. In the kitchen there’s a tray on top of the microwave where I gather stuff found on the kitchen counters. Once in a while I empty the stuff out and put all the things in their correct places and start over.I also keep a basket by the stairs where I put stuff which needs to go downstairs. When the basket’s is full I bring it downstairs and put away the things where they belong.
For paper clutter I’ve added vertical slots in my home office where we each have one slot and I put the papers in there. If Martin or Wille are looking for something they know where to find it.
There’s one slot for bills too. I open all mail every day as soon as I get in and keep a recycling bin by the door. All junk mail goes directly in there and the bills go in the bill slot.9) Rotate your collections.
It’s not necessary to display all your belongings all the time. I switch things around quite a bit and enjoy the changes. A lot of our collections are in cabinets and boxes but every now and then I bring a different set of things out to enjoy.10) Buy white.
I always buy day to day supplies in white, no print, no color, just pure white. Paper towels, toilet brush, dish towels, laundry pegs, toilet paper, candles, napkins, the list goes on. White looks clean and fresh and doesn’t draw attention to the boring day to day stuff we all need. Also with white you see when it gets dirty and needs changing.
One more thing that I like about her is that she loves to sew...Awwww I do too!!
Welcome To My Living Room
Sebenernya, rumahku terlalu kecil untuk punya living room khusus. Yang ada cuma satu ruang serbaguna yang merangkap ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, sama dapur...weleh weleh.
Beberapa bulan yang lalu aku kepikiran untuk mempercantik ruang serba guna ini. Biar kecil, tapi musti enak diliat dong biar ga malu-maluin kalau ada tamu. Berhubung budget terbatas dan rumah kontrakan *ga mau rugi ngeluarin uang banyak buat ngebagusin rumah orang* jadi rencana proyeknya kaya gini :
Pake cat tembok yang murah aja. Waktu itu beli cat merk Djarum *iya emang kaya merk rokok*yang harganya cuma 30 rb/5kg.
Sebenernya aku pengen pilih warna cappucino, tapi ga ada merk cat seharga 30 rb-an yang punya range warna itu. Adanya cuma merk Dulux atau Mowilex yang harganya 3x lipatnya...Hmmm, no no no. With limited budget you can't have many option indeed :( . Yo wis, warna yang ini juga lumayan kok, kalau ga salah namanya 'Plum'.
Masalahnya, cat murah juga identik dengan murahan alias daya tutupnya ga terlalu bagus. Untuk ngakalinnya, aku buat motif yang ga rata sekalian. Dikombinasiin sama cat putih *yang juga ga kalah murah hahaha* dan diteplok-teplok ke dinding pakai spons pencuci mobil.
Jadinya lumayan juga, seengganya dinding yang plesterannya ga rata dipadu cat yang daya tutupnya ga rata juga jadi agak terkamuflase dan *katanya* mirip kaya wallpaper.
Tutorialnya ada disini. Ga susah kok, cuma butuh kekuatan dan kestabilan tangan waktu ngegergaji aja.
Ngomong-ngomong ada cerita konyol di balik pembuatan floating shelves ini. Waktu M'pri tau aku ngecat rak-nya dengan warna item, dia dengan yakinnya bilang,
"Coba digosok pake kemiri deh, pasti itemnya bakal lebih kinclong".
Hmmm...ide yang menarik, coba ah!
Setelah digosok, emang sih hitamnya jadi lebih hitam, lebih mengkilap lagi...Asik asik! Tapiiii.....Masalahnya baru muncul beberapa hari kemudian setelah raknya terpasang di dinding. Koook...koook berdebu sekali sih, debunya sampai hampir nutupin seluruh permukaan raknya gini?
Eeh...usut punya usut ternyata itu bukan debu sodara-sodara, tapi JAMUR!
Aaaaaaaargh!!!!
Nyebelinnya, ini jamur ga mau ilang-ilang biarpun udah direndem pake bayclin, disiram alkohol dan berkali-kali dicat ulang. Paling segala macam ramuan itu cuma tahan satu atau dua mingg, dan si jamur bakal muncul lagi. Aku blom nyoba kalpanax atau daktarin sih...do you think they might work?
So the conclusion, People: candlenut for food, delicious...For hair, beautiful...But never ever polish your furniture by this thing, NEVER !
Tinggal finishing touch-nya.
Aku paling suka menyenderkan lukisan ke dinding. Kaya gini nih , ta daaaa....

Not bad for a beginner, huh ? ;)